popullarnews.blogspot.com menyajikan berita Terbaru, Terkini Indonesia seputar nasional, politik, ekonomi, internasional, olahraga, teknologi, hiburan, gaya hidup, anime, KPOP.

Breaking News

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, 11 September 2018

10 Kiper terbaik, Urutan Ke-1 Satu Satunya Kiper yang Pernah Meraih Ballon d'Or

Selain striker, posisi kiper adalah salah satu posisi yang paling sering mencuri perhatian para penonton, terlebih saat terjadi adu penalti dilapangan. Berikut adalah 10 kiper terbaik sepanjang sejarah sepak bola dunia.


10. Iker Casillas


Memiliki refleks yang sangat baik, Iker Casillas masuk kedalam skuat Real Madrid pada usia 18 tahun. Dia juga mendapatkan juara Liga Champions pada tahun 2000 saat usianya masih 19 tahun.

Menjadi pemain reguler bagi klub dan negaranya selama lebih dari satu dekade. Ditunjuk sebagai kapten membuat Casillas pernah meraih gelar Kiper Terbaik Dunia IFFHS selama 5 kali beruntun mulai dari 2008 sampai 2012.



9. Edwin Van Der Sar


Dengan tinggi 6'5 '' atau 1.97 meter, Edwin Van Der Sar adalah salah satu kiper asal belanda terbaik di liga Inggris. bermain bersama Ajax sampai akhirnya memenangkan Liga Champion pada tahun 1995, sayangnya karirnya tidak begitu cemerlang saat bermain di Juventus. tapi karirnya hidup kembali saat dia bermain di liga Inggris hingga membawa Manchester United juara Liga Champion 2008 dan menjadi pemain terbaik UEFA. Dia kemudian menjadi pemain tertua yang memenangkan Liga Premier, pada usia 40 tahun, pada tahun 2011.



8. Manuel Neuer


Dengan eksploitasinya untuk Bayer Munich dan Jerman yang luar biasa baik itu Neuer telah mengubah pandangan orang yang beranggapan bahwa kiper hanya sebuah pelengkap sebuah tim. Neuer juga pernah menempati urutan ketiga dalam Ballon d'Or setelah memenangkan piala dunia 2014.



7. Gordon Banks


"Penyelamatan terbaik sepanjang masa !"

Demikian seorang komentator menyuarakan pendapatnya ketika Gordon Banks menjatuhkan badan untuk menangkis tandukan Pele yang 99 persen gol dalam duel fase grup antara Inggris dan Brasil di Piala Dunia 1970. Satu alasan yang menguatkan hipotesis ini adalah karena Banks berhasil mempecundangi Pele, striker legendaris Brasil yang banyak disebut sebagai pemain terbaik dalam sejarah sepakbola. Terlebih, momen ini terjadi di ajang seprestisius Piala Dunia melawan timnas Brasil versi 1970 yang banyak dipandang sebagai tim terbaik yang pernah ada.

Banks juga dinobatkan FIFA sebagai Goalkeeper of The Year enam kali berturut-turut pada tahun 1966 hingga 1971.



6. Dino Zoff


Salah satu kiper terbaik yang dimiliki Gli Azzurri dan hingga kini mungkin hanya sedikit penerus yang bisa menyamai level yang telah digapai pria tersebut. Yang paling terkenang di benak publik saat dia didaulat sebagai kiper tertua sepanjang masa yang mampu menjuarai Piala Dunia edisi 1982 di Spanyol. Ketika itu, pria kelahiran Mariano del Friuli ini bermain di usia 40 tahun, 4 bulan, 13 hari.

Dia menjadi kapten di pentas akbar sepakbola empat tahunan itu dan di akhir turnamen menerima penghargaan sebagai kiper terbaik dan masuk ke dalam jajaran tim terbaik atas performa dan kemampuannya menjaga raihan clean sheet. Zoff juga sanggup memegang rekor tidak kebobolan terpanjang dalam sejarah turnamen internasional, yakni 1142 menit antara kurun waktu 1972-1974. Dengan total 112 caps yang dikoleksinya semasa berkarier internasional, dia menempati posisi kelima sebagai pemain Italia dengan caps terbanyak.



5. Peter Schmeichel


Penjaga gawang dengan postur yang luar biasa besar dan ketangkasannya, Peter Schmeichel adalah ancaman terbesar bagi penyerang yang berjuang untuk menemukan kelemahan dari raksasa Dane dan lompatan bintang khasnya yang telah menjadi inspirasi bagi Iker Casillas.

Legenda Manchester United yang terkenal dengan lemparannya yang panjang dan akurat ini secara mengejutkan membawa negara nya Denmark menjuarai kejuaraan Eropa di Swedia pada tahun 1992 dan dinobatkan sebagai kiper terbaik dunia.



4. Nelson Dida


Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005. 

Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.



3. Oliver Kahn


Penjaga gawang Jerman yang bertinggi badan 188 cm dan 86 kali memperkuat negaranya. Ia bermain untuk negaranya (sejak 1995) dan klub Bayern Munich (sejak 1994) dan 429 kali tampil untuk klub tersebut. Dia berjuluk King Kahn atau Kahn, the Titan karena cara bermain sepak bolanya. Dia juga berpartisipasi di Euro 1996, Euro 2000, dan Euro 2004 serta di Piala Dunia 1994, Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2006 ia bukan menjadi kiper utama tapi hanya sebagai kiper pilihan kedua skuad negaranya. Oliver Kahn merupakan salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepak bola di Jerman dan dunia. Ia merupakan kiper yang sangat tangguh, memiliki daya juang yang tinggi dan kepemimpinan yang tegas. Terbukti ia mampu menyabet gelar kiper terbaik dunia versi IFFHS pada tahun 1999, 2000, dan 2002, serta menjadi kapten di Timnas Jerman (2001-2004) dan Bayern Munich (2002-2008).



2. Rinat Dasayev (Uni Soviet)


Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final. 

Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.

Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.



1. Lev Yashin


Julukannya Laba-laba Hitam, Gawang adalah jaringnya dan setiap bola yang menyasar takkan bisa lepas dari cengkeramannya. Dalam sebuah pertandingan melawan Brasil, Soviet memang kalah 2-0, tetapi Yashin sebagai kiper Soviet kala itu tampil istimewa dengan melakukan rentetan penyelamatan mustahil. Kemampuannya melenturkan tubuh dan refleknya menghalau sepakan benar-benar mengundang decak kagum hingga Soviet berhasil melangkah hingga babak perempat-final. Yashin juga adalah satu-satunya penjaga gawang yang pernah memenangkan Ballon d'Or dan dinobatkan sebagai pemain terbaik pada 1963.c

Post Top Ad

Your Ad Spot